首页>
外文OA文献
>Biaya Klaim Ina Cbgs dan Biaya Riil Penyakit Katastropik Rawat Inap Peserta Jamkesmas di Rumah Sakit Studi di 10 Rumah Sakit Milik Kementerian Kesehatan Januari–maret 2012
【2h】
Biaya Klaim Ina Cbgs dan Biaya Riil Penyakit Katastropik Rawat Inap Peserta Jamkesmas di Rumah Sakit Studi di 10 Rumah Sakit Milik Kementerian Kesehatan Januari–maret 2012
Latar belakang: Implementasi sistem INA-CBGs bagi pasien penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke) peserta Jamkesmas di rumah sakit, memberikan konsekuensi di satu pihak bahwa penyakit katastropik merupakan ancaman terhadap membengkaknya pembiayaan Jamkesmas di masa datang, sedangkan di pihak lain, rumah sakit merasakan bahwa biaya penggantian klaim INA CBGs lebih rendah dari tarif yang berlaku dirumah sakit. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran biaya pengobatan penyakit katastropik dan perbandingan pembiayaan klaim berdasarkan INA-DRGs dengan biaya pengobatan riil penyakit katastropik dirumah sakit. Jenis penelitian adalah deskriptif menurut perspektif rumah sakit. Metode: Metode pengambilan data dilakukan secara retrospektif yang diambil dari penelusuran dokumen catatan medik pasien penyakit katastropik di 10 rumah sakit selama 3 bulan (Januari–Maret 2012). Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien Jamkesmas yang dirawat dengan kasus katastropik terdiri dari penyakit jantung sebesar37,11%, penyakit kanker 23,54% dan sisanya sebesar 39,35% pasien penyakit stroke. Kesimpulan: Biaya pengobatan rawat inap berdasarkan tarif rumah sakit kelas A jauh lebih besar dibandingkan kelas B dan RS Khusus, biaya klaim berdasarkan INA-CBGs jauh lebih besar di rumah sakit kelas A dibanding kelas B dan RS Khusus. Komponen biaya yang banyak Peruntukannya adalah biaya akomodasi, tindakan ruangan, pemeriksaan laboratorium, tindakan intervensi nonbedah untuk jantung, tindakan operasi untuk kanker serta biaya obat-obatan. Biaya penggantian klaim penyakit katastropik berdasarkan INA CBGs lebih besar dibandingkan dengan biaya riil berdasarkan tarif rumah sakit, sehingga untuk penyakit katastropik rumah sakit tidak merugi. Untuk itu pelaksanaan kebijakan rujukan berjenjang bagi peserta Jamkesmas harus diawasi secara ketat sehingga pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin menjadi lebih terjamin mutu, biaya dan keberlangsungannya
展开▼